Langsung ke konten utama

RESTORASI EKOSISTEM TWA SEBLAT

Tim Restorasi Ekosistem TWA Seblat

Bengkulu, 18 November 2017. 
Balai KSDA Bengkulu melakukan penanaman pohon untuk memulihkan ekosistem TWA Seblat, Provinsi Bengkulu. Penanaman dilakukan di area yang pernah terbakar seluas ± 26 ha. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17-18 November 2017. Kegiatan penanaman dipimpin langsung oleh Kepala Balai KSDA Bengkulu, Ir. Abu Bakar. Turut serta dalam kegiatan penanaman adalah; Kepala Subbagian TU, M. Mahfud, S.Hut. M.Sc.,; Kepala SKW I, Jaja Mulyana, S.Sos.; dan Kepala SKW III, Teguh Ismail, S.Hut. M.A.,M.Eng. Tak kurang dari 60 orang pegawai Balai KSDA Bengkulu turut serta dalam kegiatan penanaman ini.
Kegiatan penanaman ini merupakan kerja bersama antara Balai KSDA Bengkulu, PT Alno Agro Utama serta masyarakat di sekitar kawasan. PT. Alno Agro Utama merupakan perusahaan perkebunan sawit yang berdampingan dengan TWA Seblat. Balai KSDA Bengkulu dan PT Alno Agro Utama memiliki perjanjian kerjasama dalam rangka Optimalisasi Pengelolaan TWA Seblat, yang salah satu bentuk kegiatannya adalah pemulihan ekosistem.
Sebagian kawasan TWA Seblat memerlukan pemulihan untuk mengoptimalkan fungsi dan perannya. TWA Seblat ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam pada tahun 2014. Sebelumnya, kawasan ini berfungsi sebagai hutan produksi dan hutan produksi terbatas. Akibat rezim pengelolaan kawasan periode sebelumnya, terdapat area berpenutupan lahan berupa semak belukar dan padang ilalang yang rawan terbakar. Terakahir kali padang ilalang TWA Seblat terbakar pada periode kering tahun 2017.
Pemilihan jenis yang ditanam dilakukan secara selektif. Jenis yang dipilih merupakan jenis-jenis yang disukai oleh beberapa satwa liar terutama burung seperti salam (Syzygium polyanthum).  Harapannya, penanaman jenis-jenis tersebut dapat memikat berbagai jenis burung untuk datang dan mendiami kawasan ini. Seperti telah dibuktikan oleh banyak penelitian, burung merupakan agen alami penyebar biji berbagai jenis flora yang justru akan lebih efektif merestorasi ekosistem kawasan.
Dalam sambutannya, Kepala Balai KSDA Bengkulu,  Ir Abu bakar  menyampaikan, “Penanaman ini dilakukan untuk mendukung pengelolaan kawasan TWA Seblat, yang hasilnya mungkin tidak dapat langsung kita rasakan dalam 1-2 tahun ke depan. Tapi, InsyaAlloh akan kita rasakan dalam waktu 5-10 tahun yang akan datang”. Semoga kegiatan ini dapat semakin meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan TWA Seblat.
Sumber: Balai KSDA Bengkulu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAPPING DRONE : WORK FROM HOME (WFH) PRODUKTIF VIA ZOOM MEETING

Ditulis oleh : Mardiansyah Usman Bengkulu, 2 April 2020 Work From Home (WFH) Presiden Jokowi telah meminta segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19. Salah satu caranya, menurut Jokowi, adalah dengan memulai mengurangi aktivitas di luar rumah. "Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor. Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal. Istilah bekerja dari rumah juga dikenal dengan Work From Home (WFH). (Kompas, 15/3/2020). Apakah itu WFH?  Arti WFH atau bekerja dari rumah. Dalam persepsi yang lain, yaitu konsep dimana karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah. Bekerja dari rumah memberikan jam kerja yang fleksibel bagi karyawan dan pekerjaan mereka bisa selesai dengan mudah. Bekerja dari rumah juga sangat membantu untuk memberikan keseimbangan antara duni...

DRONE FOR ENVIRONMENT (Pemanfaatan Drone untuk Pengelolaan Lingkungan)

Ditulis : Mardiansyah Usman Bengkulu, 4 April 2020 Ilmu tidaklah sempurna, sebelum disebarkan dan diamalkan (Hikmat Ramdan, 2020) Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat.   Kalimat populer tersebut bukanlah hadist, namun merupakan nasehat para salaf (islamedia.id). Ungkapan tersebut menjadi dasar dari ungkapan “ Lifelong learning ” atau pembelajaran seumur hidup. Jika kita mau mengamati, kehidupan di dunia ini seakan tidak pernah sepi dari kegiatan belajar, sejak mulai lahir sampai hidup ini berakhir. Menuntut ilmu tidak kenal hari libur, bisa formal maupun informal, dan tidak mengenal waktu ataupun usia. Siapapun, kapanpun dan dimanapun ilmu pengetahuan akan selalu ada disekitar kita. Perjalanan panjang meraih ilmu pengetahuan juga diiringi dengan pengalaman, maka bersabarlah. Dalam menghadapi kondisi wabah Covid19 di Kuartal I Tahun 2020 ini, kita harus taat pada aturan yang telah disampaikan bahwa dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 2...

DRONES FOR FOOD SECURITY (PEMANFAATAN DRONE UNTUK KETAHANAN PANGAN)

Ditulis oleh : Mardiansyah Usman Bengkulu, 5 April 2020. Ketahanan Pangan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan juga disebutkan bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pangan harus dapat diakses dengan mudah bagi rumah tangga. Berdasarkan data dari  The Economist Intelligence Unit  (EIU) pada tahun 2014 hingga 2018, Indeks Ketahanan Pangan di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2014 mencapai 46,5 indeks dan di tahun 2018 mencapai 54,8 indeks. Indeks ketahanan pangan di Indonesia terlihat membaik sepanjang tahun 2014 hingga 2018. Selain itu, sepanjang tahun 2014 sampai 2018 indeks ketahanan pangan secara global menurut data dari Global Food Security Index (GFSI) Indonesia berada pada peringkat ke 65 dunia dan peringkat ke-5 di ASEAN. Penilaian indeks ketahanan pangan terdiri dari empat aspek : Pertama,  affordability  te...