Langsung ke konten utama

DRONE FOR ENVIRONMENT (Pemanfaatan Drone untuk Pengelolaan Lingkungan)

Ditulis : Mardiansyah Usman
Bengkulu, 4 April 2020


Ilmu tidaklah sempurna, sebelum disebarkan dan diamalkan (Hikmat Ramdan, 2020)


Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat.  Kalimat populer tersebut bukanlah hadist, namun merupakan nasehat para salaf (islamedia.id).

Ungkapan tersebut menjadi dasar dari ungkapan “Lifelong learning” atau pembelajaran seumur hidup. Jika kita mau mengamati, kehidupan di dunia ini seakan tidak pernah sepi dari kegiatan belajar, sejak mulai lahir sampai hidup ini berakhir.

Menuntut ilmu tidak kenal hari libur, bisa formal maupun informal, dan tidak mengenal waktu ataupun usia. Siapapun, kapanpun dan dimanapun ilmu pengetahuan akan selalu ada disekitar kita. Perjalanan panjang meraih ilmu pengetahuan juga diiringi dengan pengalaman, maka bersabarlah.

Dalam menghadapi kondisi wabah Covid19 di Kuartal I Tahun 2020 ini, kita harus taat pada aturan yang telah disampaikan bahwa dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Social Berskala Besar (PSBB) harus dilaksanakan secara bijaksana.

Hal tersebut bukanlah halangan, justru membuat jalinan silahturahmi dan keinginan dari teman-teman yang concern terhadap perkembangan ilmu dan pengetahuan tentang Drone semakin dinamis positif. Setelah kelas online #1 sampai dengan ke #9. Dengan berlakunya kondisi PSBB tersebut, ada Hikmahnya di Bulan Sya’ban bahwa Dr. Hikmat Ramdan akan menyampaikan Kuliah Online hari Sabtu 4 April 2020 pukul 19.30-22.00 WIB.

Beliau  merupakan Dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, Pengampu Kuliah Pengelolaan Bentang Alam Terpadu / Integrated Land Resources Management), memberikan Materi di Kelas Online #10 tentang Drone for Environment. Disamping itu juga hadir Zulfikar Mardiyadi (Dosen Universitas Papua) dengan Host Anton Chandra (Skygrapher).

Kelas Online tersebut berjalan lancar, kuota 100 partisipan, kelas online full hadir. Walaupun gangguan teknis sinyal dan cuaca dimasing-masing daerah di Indonesia yang berbeda. Materi yang disampaikan menarik dan interaksi tanya jawab berjalan dinamis.

Materi yang disampaikan diantaranya bahwa Teknologi yang diciptakan setidaknya untuk 2 hal penting yaitu untuk mempermudah pekerjaan dan meningkatkan nilai tambah. Pemanfaatan teknologi itu adalah pilihan : dimanfaatkan, ditolak atau ditinggalkan. Kebutuhan teknologi yang kita gunakan senantiasa selalu berubah mengikuti tren waktu dan kondisi. Namun, yang tidak berubah dari kebutuhan manusia adalah Food, Energy and Water (FEW) yang harus selalu terjamin Kuantitas, Kualitas dan Kontinuitasnya (3K), karena manusia adalah makhluk ekologis yang selalu membutuhkan ekosistem untuk mempertahankan kehidupannya. Dalam perkembangan Revolusi Industri 4.0 saat ini, teknologi adalah salah satu elemen penting dalam 3K-FEW tersebut.

Isu penting informasi sumber daya alam membutuhkan Big Data dan Remote Sensing, Sofwatware Engineering in Natural Resources, Spatial Thingking, Intergrasi “Data Gathering” dan online communication (visual, audio, video). Hal tersebut dapat dilakukan inovasi dengan Jejaring Server kapasistas tinggi dan sistem pengelohan data jarak jauh, pemilihan dan penggunakan software yang tepat, efektif dan efision, data spasial untuk semua aspek, integrasi : data lapangan, citra satelit dan drone, penggunaan aplikasi mobile dan social media.

Menurut FAO & ITU (2017), bahwa dampak bisnis pengguna drone diprediksi akan selalu berkembang sebagai commercial applications and market valus by industry yaitu Infrastruktur, Pertanian, Transportasi, Keamanan, Media dan Hiburan, Asuransi, Telekomunikasi dan Pertambangan.

Drone sebagai alat yang digunakan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Ada beberapa  aplikasi yang telah diterapkan seperti drone untuk pengendalian ulat di perkebunan jagung, monitoring kesehatan tanaman pada perkebunan teh,  mapping forest and biodiversity, precision and sustainable, forest planning management, mapping canopy gaps, measuring forest canopy height and attributes, landuse change & ecosystem monitoring, ecosystem services (carbon & ecotourism/ healing forest), vegetation health monitoring, forest & land rehabilitation, vegetation inventory, analissi tutupan lahan, pemantauan eksosistem sercara time series, monitoring kesehatan pohon, motoring kebakran hutan dan lahan, analisis identifikasi dan klasifikasi penutupan lahan, pemantauan habitat tumbuhan dan satwa liar, pendugaan simpanan karbon, analisis desain tapak pengelolaan wisata alam, pendugaan erosi tanah, healing forest dll.

Kegiatan Drone4Environtment tersebut dimulai dengan persiapan, akusisi data, pengolahan data yang menghasilkan berupa orthophoto, DSM, DTM, 3D model yang merupakan input data spasial dalam menganalisis yang bermuara ke Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Kuliah online di malam hari, mempunyai tantangan dan perjuangan bagi masing-masing partisipan. Interaksi dan diskusi di dalam kelas tetap menjaga etika dan sopan santun. Diharapkan ke depan akan dibahas dengan tema yang berbeda yang lebih mendalam. Semoga kuliah online ini menjadi bermanfaat dalam kebaikan serta menjadi ladang amal jariyah bagi kita semua. Aamiin...

Berikut tanyangan ulangnya di Youtube Anton Chandara  dan Papua Mapping Centre : Kelas Online SkyGrapher #10 Bersama Pemateri omHikmat Ramdan, Tentang DRONE4environment Part#1 intro  https://www.youtube.com/watch?v=Bnzik6Rkgzs

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAPPING DRONE : WORK FROM HOME (WFH) PRODUKTIF VIA ZOOM MEETING

Ditulis oleh : Mardiansyah Usman Bengkulu, 2 April 2020 Work From Home (WFH) Presiden Jokowi telah meminta segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19. Salah satu caranya, menurut Jokowi, adalah dengan memulai mengurangi aktivitas di luar rumah. "Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor. Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal. Istilah bekerja dari rumah juga dikenal dengan Work From Home (WFH). (Kompas, 15/3/2020). Apakah itu WFH?  Arti WFH atau bekerja dari rumah. Dalam persepsi yang lain, yaitu konsep dimana karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah. Bekerja dari rumah memberikan jam kerja yang fleksibel bagi karyawan dan pekerjaan mereka bisa selesai dengan mudah. Bekerja dari rumah juga sangat membantu untuk memberikan keseimbangan antara duni...

DRONES FOR FOOD SECURITY (PEMANFAATAN DRONE UNTUK KETAHANAN PANGAN)

Ditulis oleh : Mardiansyah Usman Bengkulu, 5 April 2020. Ketahanan Pangan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan juga disebutkan bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pangan harus dapat diakses dengan mudah bagi rumah tangga. Berdasarkan data dari  The Economist Intelligence Unit  (EIU) pada tahun 2014 hingga 2018, Indeks Ketahanan Pangan di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2014 mencapai 46,5 indeks dan di tahun 2018 mencapai 54,8 indeks. Indeks ketahanan pangan di Indonesia terlihat membaik sepanjang tahun 2014 hingga 2018. Selain itu, sepanjang tahun 2014 sampai 2018 indeks ketahanan pangan secara global menurut data dari Global Food Security Index (GFSI) Indonesia berada pada peringkat ke 65 dunia dan peringkat ke-5 di ASEAN. Penilaian indeks ketahanan pangan terdiri dari empat aspek : Pertama,  affordability  te...