Langsung ke konten utama

METODOLOGI PENELITIAN PSDA (REGRESI LINIER BERGANDA)

Regresi Linier

TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

REGRESI LINIER BERGANDA

Oleh :
MARDIANSYAH                 (E2A018034)
FITRIAL R.                         (E2A018030)
HABIBURAHMAN            (E2A018031)

 DOSEN PEMBIMBING :
Ir. M. Chozin, MSc., PhD.
Dr.Ir. Satria Putra Utama
Dr.Ir. Teguh Adiprasetyo
BAB. I. PENDAHULUAN


A.                Latar Belakang
Mata kuliah Metodelogi Penelitian merupakan salah satu Mata Kuliah di Semester I Program Pasca Sarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, Tahun 2018/2019.
Tujuan dari mata kuliah ini adalah dapat menjelaskan ilmu pengetahuan & metode penelitian ilmiah ragam penelitian berdasarkan tujuan dan pengukuran atau analisis data. Dalam kegiatan perkuliahan, adapun jenis metodelogi peneliatian ilmiah yaitu SWOT, MDS, AHP, SEM, SNP, Regresi Berganda, Factor Analysis dan Path Analysis.
Dalam hal ini kami ditugaskan dalam pembahasan Metode Penelitian Ilmiah menggunakan Regresi Berganda, yang akan dijelaskan dalam tugas makalah.

B.                Konsep dan Definisi
Regresi artinya peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali di perkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822 1911). Sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi manusia. Penelitian tersebut membandingkan antara  tinggi anak laki laki dan tinggi badan ayahnya. 
Istilah “regresi” pertama kali dikemukakan oleh Sir Francis Galton (1822-1911), seorang antropolog dan ahli meteorologi terkenal dari Inggris. Dalam makalahnya yang berjudul “Regression towards mediocrity in hereditary stature”, yang dimuat dalam Journal of the Anthropological Institute, volume 15, hal. 246-263, tahun 1885.
Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal suatu variabel (Kutner, Nachtsheim dan Neter, 2004).
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.
Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan ratio.
Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial. Program komputer yang paling banyak digunakan adalah SPSS (Statistical Package For Service Solutions).

Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan umumnya yaitu :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + .... + bn Xn.

Keterangan :
Y = variabel bebas, 
X = variabel-variabel bebas, 
a = konstanta (intersept) 
b = koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas.

Dalam mengkaji hubungan antara beberapa variabel menggunakan analisis regresi,terlebih dahulu peneliti menentukan satu variabel yang disebut dengan variabel tidak bebas dan satu atau lebih variabel bebas. Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh satu variabel bebas terhadap  variabel tidak bebas, maka model regresi yang digunakan adalah model regresi linier sederhana.
Kemudian Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, maka model regresi yang digunakan adalah model regresi linier berganda (multiple linear regression model).
Kemudian untuk mendapatkan model regresi linier sederhana maupun model regresi linier berganda dapat diperoleh dengan melakukan estimasi terhadap parameter-parameternya menggunakan metode tertentu. Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model regresi linier sederhana maupun model regresi linier berganda adalah dengan metode kuadrat terkecil (ordinary least square/OLS) dan metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood estimation/MLE) (Kutner et.al, 2004).
Pada pelatihan ini dikaji analisis regresi linier berganda atau sering juga disebut dengan regresi klasik (Gujarati, 2003). Kajian meliputi kajian teori dan aplikasinya pada studi kasus disertai dengan teknik analisis dan pengolahan datanya dengan bantuan software SPSS under windows versi 15.0.
Variabel Independen adalah variable yang bebas, stimulus, predictor, eksogen atau antecendent, yaitu  variabel yang mempengaruhi / menjadi penyebab berubahnya / timbulnya variabel dependen atau variable terkait.  Variabel Independen merupakan variabel penelitian yang memengaruhi, yaitu factor-faktor yang diukur, dimanipulasi/ dipilih oleh seorang peneliti untuk menetapkan/menentukan hubungan antara fenomena yang sedang diamati.
Variabel independen (independent variable) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel dependen (dependent variable) adalah tipe variable yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Kedua tipe variabel ini merupakan kategori variabel penelitian yang paling sering digunakan dalam penelitian karena mempunyai kemampuan aplikasi yang luas.
Tujuan penelitian, seperti halnya tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi fenomena melalui berbagai uji (Uji Validitas, Reliabilitas dan Asumsi Klasik) . Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis digambarkan dengan variabilitas variabel-variabel dependen yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel independen. Bentuk hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen, dapat berupa hubungan korelasional dan hubungan sebab-akibaat. Sesuai dengan fenomena social yang dijelaskan, bentuk hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dapat bersifat positif atau negatif.

6.2 Persamaan Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+b2X2+…..+ bnXn

Keterangan:
Y’                    = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1 dan X2       = Variabel independen
a                       = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b                      = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
 
BAB. II. METODE PENELITIAN


A.                Studi Kasus
Seorang Manajer Pemasaran deterjen merek ATTACK ingin mengetahui apakah Promosi dan Harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk tersebut?
Hipotesis:
Ho :

1
=

2
=  0,  Promosi  dan  Harga  tidak  berpengaruh  signifikan  terhadap  keputusan




konsumen membeli deterjen merek ATTACK”.
Ha :
1

2
0, Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
membeli deterjen merek “ATTACK”.

DATA KASUS
No.
Responden
Promosi
(X1)
Harga
(X2)
Keputusan Konsumen
(Y)
1
10
7
23
2
2
3
7
3
4
2
15
4
6
4
17
5
8
6
23
6
7
5
22
7
4
3
10
8
6
3
14
9
7
4
20
10
6
3
19
Jumlah
60
40
170

Tabel Pembantu
No. Resp.
X1
X2
Y
X1Y
X2Y
X1X2
2
X1
X 2
2
1
10
7
23
230
161
70
100
49
2
2
3
7
14
21
6
4
9
3
4
2
15
60
30
8
16
4
4
6
4
17
102
68
24
36
16
5
8
6
23
184
138
48
64
36
6
7
5
22
154
110
35
49
25
7
4
3
10
40
30
12
16
9
8
6
3
14
84
42
18
36
9
9
7
4
20
140
80
28
49
16
10
6
3
19
114
57
18
36
9
Jumlah
60
40
170
1122
737
267
406
182


170      = 10 a + 60 b1 + 40 b2…………………….  (1)
1122    = 60 a + 406 b1 + 267 b2………………….. (2)
737      = 40 a +267 b1 + 182 b2…………………..  (3)

Persamaan (1) dikalikan 6, persamaan (2) dikalikan 1:
1020                = 60 a + 360 b1               + 240 b2
35163              = 60 a + 406 b1          + 267 b2      _
-102
= 0 a   + -46 b1+ -27 b2

-102
= -46 b1-27 b2…………………………………….
(4)

Persamaan (1) dikalikan 4, persamaan (3) dikalikan 1:
680                  = 40 a + 240 b1               + 160 b2
737                  = 40 a + 267 b1          + 182 b2 _
-57                  = 0 a   + -27 b1          + -22 b2
-57                  = -27 b1 – 22 b2…………………………………..   (5) Persamaan (4) dikalikan 27, persamaan (5) dikalikan 46:
-2754              = -1242 b1 - 729 b2
-2622              = -1242 b1 - 1012 b2 _
-132                = 0 b1 + 283 b2
b2                               = -132:283 = -0,466

Harga b2 dimasukkan ke dalam salah satu persamaan (4) atau (5):
-102    = -46 b1- 27 (-0,466)
-102    = -46 b1+ 12,582
46 b1   = 114,582
b1        = 2,4909

Harga b1 dan b2 dimasukkan ke dalam persamaan 1:

170      = 10 a + 60 (2,4909) + 40 (-0,466)
170      = 10 a + 149,454 – 18,640
10 a     = 170 149,454 + 18,640
a          = 39,186 : 10 = 3,9186

Jadi:
a          = 3,9186
b1        = 2,4909 b2        = -0,466

Keterangan:
a          = konstanta
b1        = koefisien regresi X1 b2        = koefisien regresi X2

Persamaan regresi:
Y = 3,9186 + 2,4909 X1 0,466 X2

PENGUJIAN  HIPOTESIS














Ket :
K = jumlah variable bebas

F Tabel
Dk Pembilang = k
= 2
Dk Penyebut   = n-k-1
= 10-2-1
= 7
F tabel            = 4,74




Hipotesis
Ho  :    1  =    2  =  0,  Variabel  Promosi Dan  Harga  Tidak  Berpengaruh  Signifikan  Terhadap
Keputusan Konsumen  Membeli Deterjen Merek Attack”

Ha :   1       2     0, Variabel Promosi Dan Harga Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan
Konsumen  Membeli Deterjen Merek Attack”

Kriteria:
F hitung F tabel       = Ho diterima
F hitung > F tabel       = Ho ditolak, Ha diterima

F hitung (5,25) > F tabel (4,74) = Ho ditolak, Ha Diterima

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek ATTACK”.



BAB. III. KESIMPULAN DAN SARAN


A.                Kesimpulan
Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.  Analisis regresi memberikan keleluasaan kepada peneliti untuk menyusun model hubungan atau pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat, bahkan digunakan untuk meramalkan pada kondisi berikutnya. Regresi memiliki bentuk bermacam-macam diantaranya regresi linier sederhana maupun regresi linier berganda digunakan untuk mencari model hubungan linier antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat sepanjang tipe datanya adalah interval atau rasio. 
Sebagai akibat dengan pentingnya penggunaan analisis regresi akan terasa perlu untuk mempelajari analisis data yang terdiri atas banyak variabel. Jika kita mempunyai data yang terdiri atas dua atau lebih variabel adalah sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi.
Adanya metode analisis regresi ini sangat menguntungkan bagi banyak pihak, baik di bidang sains, sosial, industri maupun bisnis. Salah satu pemanfaatan analisis regresi adalah pada dunia bisnis atau yang berkaitan dengan aktifitas pemasaran. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai analisis prediksi.
Analisis regresi dapat didefinisikan metode statistika digunakan untuk menentukan bentuk hubungan antara variabel-variabel, dengan tujuan pokok dalam penggunaan metode ini adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari suatu variabel lain yang belum diketahui.

B.                Saran
a.       Diharapkan mampu membahas teknik-teknik pengujian statistik parametrik yang bersifat pengaruh (prediksi), baik regresi sederhana maupun ganda sesuai dengan kebutuhan penelitian
b.      Diharapkan mampu menggunakan teknik-teknik pengujian statistik parametrik yang bersifat pengaruh (prediksi), baik regresi sederhana maupun ganda .
c.       Digharapkan dapat menentukan teknik-teknik pengujian statistik parametrik yang bersifat pengaruh (prediksi), baik regresi sederhana maupun ganda sesuai kebutuhan penelitian yang akan dilakukan


 
DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 1997. Statistika Induktif Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Algifari.   1997.   Analisis   Statistik   Untuk   Bisnis;   Dengan   Regresi,   Korelasi   dan Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE.
Mason, R.D & Douglas A. Lind. 1996. Teknik Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Usman, H. & R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Adiprasetyo, T dkk. 2018. Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Pengelolaan Sumber Daya Alam. Program Pascasarajana Pengelolaan Sumber Daya Alam. Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAPPING DRONE : WORK FROM HOME (WFH) PRODUKTIF VIA ZOOM MEETING

Ditulis oleh : Mardiansyah Usman Bengkulu, 2 April 2020 Work From Home (WFH) Presiden Jokowi telah meminta segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19. Salah satu caranya, menurut Jokowi, adalah dengan memulai mengurangi aktivitas di luar rumah. "Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor. Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal. Istilah bekerja dari rumah juga dikenal dengan Work From Home (WFH). (Kompas, 15/3/2020). Apakah itu WFH?  Arti WFH atau bekerja dari rumah. Dalam persepsi yang lain, yaitu konsep dimana karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah. Bekerja dari rumah memberikan jam kerja yang fleksibel bagi karyawan dan pekerjaan mereka bisa selesai dengan mudah. Bekerja dari rumah juga sangat membantu untuk memberikan keseimbangan antara duni...

DRONE FOR ENVIRONMENT (Pemanfaatan Drone untuk Pengelolaan Lingkungan)

Ditulis : Mardiansyah Usman Bengkulu, 4 April 2020 Ilmu tidaklah sempurna, sebelum disebarkan dan diamalkan (Hikmat Ramdan, 2020) Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat.   Kalimat populer tersebut bukanlah hadist, namun merupakan nasehat para salaf (islamedia.id). Ungkapan tersebut menjadi dasar dari ungkapan “ Lifelong learning ” atau pembelajaran seumur hidup. Jika kita mau mengamati, kehidupan di dunia ini seakan tidak pernah sepi dari kegiatan belajar, sejak mulai lahir sampai hidup ini berakhir. Menuntut ilmu tidak kenal hari libur, bisa formal maupun informal, dan tidak mengenal waktu ataupun usia. Siapapun, kapanpun dan dimanapun ilmu pengetahuan akan selalu ada disekitar kita. Perjalanan panjang meraih ilmu pengetahuan juga diiringi dengan pengalaman, maka bersabarlah. Dalam menghadapi kondisi wabah Covid19 di Kuartal I Tahun 2020 ini, kita harus taat pada aturan yang telah disampaikan bahwa dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 2...

DRONES FOR FOOD SECURITY (PEMANFAATAN DRONE UNTUK KETAHANAN PANGAN)

Ditulis oleh : Mardiansyah Usman Bengkulu, 5 April 2020. Ketahanan Pangan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan juga disebutkan bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pangan harus dapat diakses dengan mudah bagi rumah tangga. Berdasarkan data dari  The Economist Intelligence Unit  (EIU) pada tahun 2014 hingga 2018, Indeks Ketahanan Pangan di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2014 mencapai 46,5 indeks dan di tahun 2018 mencapai 54,8 indeks. Indeks ketahanan pangan di Indonesia terlihat membaik sepanjang tahun 2014 hingga 2018. Selain itu, sepanjang tahun 2014 sampai 2018 indeks ketahanan pangan secara global menurut data dari Global Food Security Index (GFSI) Indonesia berada pada peringkat ke 65 dunia dan peringkat ke-5 di ASEAN. Penilaian indeks ketahanan pangan terdiri dari empat aspek : Pertama,  affordability  te...