Langsung ke konten utama

DRONES FOR FOOD SECURITY (PEMANFAATAN DRONE UNTUK KETAHANAN PANGAN)


Ditulis oleh : Mardiansyah Usman
Bengkulu, 5 April 2020.

Ketahanan Pangan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan juga disebutkan bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pangan harus dapat diakses dengan mudah bagi rumah tangga.

Berdasarkan data dari The Economist Intelligence Unit (EIU) pada tahun 2014 hingga 2018, Indeks Ketahanan Pangan di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2014 mencapai 46,5 indeks dan di tahun 2018 mencapai 54,8 indeks. Indeks ketahanan pangan di Indonesia terlihat membaik sepanjang tahun 2014 hingga 2018.


Selain itu, sepanjang tahun 2014 sampai 2018 indeks ketahanan pangan secara global menurut data dari Global Food Security Index (GFSI) Indonesia berada pada peringkat ke 65 dunia dan peringkat ke-5 di ASEAN.

Penilaian indeks ketahanan pangan terdiri dari empat aspek :
  • Pertama, affordability terkait dengan cara memotong rantai pasok yang panjang;
  • Kedua, availability yaitu, terjaganya penawaran;.
  • Ketiga, quality and safety terkait kualitas dan keamanan standar nutrisi dan pengawasan impor; dan
  • Keempat natural resources and resilience terkait dengan lahan dan produksi pangan.

Ketahanan pangan Indonesia dari aspek keterjangkauan memperoleh skor 55,2 berada di peringkat 63 dari 113 negara. Kemudian skor dari aspek ketersediaan 58,2 (peringkat 58), dari aspek kualitas dan keamanan memperoleh skor 44,5 (peringkat 84) serta dari faktor sumber daya alam memperoleh skor 43,9 (peringkat 111).

Capaian indeks ketahanan pangan tersebut merupakan prestasi bagi pemerintah terutama Kementerian Pertanian. Pemerintah sudah berusaha untuk memperlihatkan capaiannya secara perlahan pada ketahanan pangan. Patut diapresiasi untuk pemerintah karena dengan banyaknya tantangan salah satunya selalu meningkatknya laju pertumbuhan penduduk tiap tahunnya sekitar 2,5 juta orang, pemerintah mampu memantapkan ketahanan pangan.

Dengan memiliki lahan yang luas dan subur, letak geografis yang beruntung karena di wilayah tropis mengakibatkan aneka jenis tanaman dapat tumbuh subur menjadi kekuatan dari Indonesia. Hal-hal tersebut sudah dibuktikan dengan membaiknya indeks ketahanan pangan secara nasional maupun global.

Pemanfaatan teknologi menggunakan Drone dapat digunakan dalam Ketahanan Pangan. Pemateri Pemanfaatan Drone untuk Ketahanan Pangan disampaikan oleh Andre Djohan, beliau merupakan Founder AGRO DRONE, Co Faounder SkyGrapher dan salah satu Instruktur APDI.


Drone Perkebunan & Pertanian
Drone merubah cara pengelolahan tanaman dalam skala yang signifikan dan membantu pengusaha dan petani dalam menyelesaikan masalah.
  • Hemat, mengurangi penggunaan pestisida yang berlebihan dan fokus pada masalah
  • Cepat, 100x lebih cepat dibanding pengerjaan manual, sehingga masalah teratasi tepat waktu
  • Terukur, segala aktifitas terekam dalam data yang lengkap dan dapat dikirim dalam sekejap

Ragam obat tanaman yang digunakan dalam pengoperasian menggunakan Drone, yaitu pestisida, insektisida, herbisida, fungsida dan pupuk dalam bentuk obat-obatan cairan dengan Metode Penyemprotan Nozzle. Jenis obat-obatan yang digunakan bahan aktifnya besifat kontak, selektif dan sistemik.

Penyemprotan menggunakan Drone, yang menggunakan bahan aktif tersebut juga menggunakan bahan tambahan, seperti :
  • Perekat, membuat bahan aktif menempel ke daun
  • Penyebar, membuat bahan aktif lebih cepat merata ke permukaan daun
  • Pemberat, membuat cairan lebih cepat turun ke tanaman
  • Oil dispertant, menembus bahan aktif pada jaringan tanaman

Penyemprotan dapat dilakukan dengan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman. Untuk pekerjaan menggunakan drone lebih efektif dan efisien. Kasus pada penyemprotan menggunakan Drone malam hari, dengan persiapan jalur terbang dan kesiapan alat dan bahan di siang harinya.

Jenis Drone Agriculture, ukuran dan fungsinya dibagi dengan kapasitas tanki 6 liter, 10 liter, 16 liter, dan 20 liter. Drone Agriculture Spray (seri TOPXGUN T Series, strukturnya dilengkapi dengan power system, RTK hertical antenna, dual pump, terrain follow radar, FPV camera, flooding mechanism, intelligent batteray, anti drip nozzle, liquid tank, dan obstacle avoidance radar.

Drone operationg prosedures : site survey, mapping manual, prepare, pre-flight checj & setting, take-off, mission, landing, maintenance, emergency prosedures & accident procedures.

Teknologi Drone, dengan denggunaan berbagai Sensor, Kamera, Payload System, dan Aplikasi mempermudah sekaligus aman untuk digunakan dalam berbagai fungsi. Seperti Pemetaan, Analisa, dan Penyemprotan.

Untuk lebih lengkap dan lebih terasa belajar seperti di Kelas. Diskusi antara pemateri dan partisipan pun aktif. Semoga bermanfaat.


Silahkan ikuti Youtube Anton Chandra & Papua Mapping Centre. 
Kelas Online SkyGrapher #11, Pemanfaatan Drone Untuk Ketahanan Pangan. Pemateri om Andre Djohan https://www.youtube.com/watch?v=9dwGuBquW5g


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAPPING DRONE : WORK FROM HOME (WFH) PRODUKTIF VIA ZOOM MEETING

Ditulis oleh : Mardiansyah Usman Bengkulu, 2 April 2020 Work From Home (WFH) Presiden Jokowi telah meminta segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19. Salah satu caranya, menurut Jokowi, adalah dengan memulai mengurangi aktivitas di luar rumah. "Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor. Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal. Istilah bekerja dari rumah juga dikenal dengan Work From Home (WFH). (Kompas, 15/3/2020). Apakah itu WFH?  Arti WFH atau bekerja dari rumah. Dalam persepsi yang lain, yaitu konsep dimana karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah. Bekerja dari rumah memberikan jam kerja yang fleksibel bagi karyawan dan pekerjaan mereka bisa selesai dengan mudah. Bekerja dari rumah juga sangat membantu untuk memberikan keseimbangan antara duni...

DRONE FOR ENVIRONMENT (Pemanfaatan Drone untuk Pengelolaan Lingkungan)

Ditulis : Mardiansyah Usman Bengkulu, 4 April 2020 Ilmu tidaklah sempurna, sebelum disebarkan dan diamalkan (Hikmat Ramdan, 2020) Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat.   Kalimat populer tersebut bukanlah hadist, namun merupakan nasehat para salaf (islamedia.id). Ungkapan tersebut menjadi dasar dari ungkapan “ Lifelong learning ” atau pembelajaran seumur hidup. Jika kita mau mengamati, kehidupan di dunia ini seakan tidak pernah sepi dari kegiatan belajar, sejak mulai lahir sampai hidup ini berakhir. Menuntut ilmu tidak kenal hari libur, bisa formal maupun informal, dan tidak mengenal waktu ataupun usia. Siapapun, kapanpun dan dimanapun ilmu pengetahuan akan selalu ada disekitar kita. Perjalanan panjang meraih ilmu pengetahuan juga diiringi dengan pengalaman, maka bersabarlah. Dalam menghadapi kondisi wabah Covid19 di Kuartal I Tahun 2020 ini, kita harus taat pada aturan yang telah disampaikan bahwa dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 2...