PENTINGNYA APLIKASI GPS DI BIDANG KEHUTANAN*
PENDAHULUAN
Dahulu
dikatakan bahwa "aplikasi GPS hanya terbatas pada imajinasi
orang-orang". Sejak pertama kali GPS diperkenalkan, posisinya yang dominan
dalam bidang navigasi dan pemosisian telah sepenuhnya dibuktikan. Dalam
berbagai ranah umum, kehadiran GPS telah membawa pada perubahan revolusioner.
Siapapun pengguna yang membutuhkan layanan navigasi atau pemosisian tertarik
pada GPS dengan presisi tinggi, keandalan di segala iklim, jangkauan global,
kenyamanan, fleksibilitas, kualitas tinggi dan biaya yang murah. Aplikasi GPS
di Cina telah berkembang dengan berbagai lompatan dan melewati batasan. Hanya
dalam beberapa tahun, aplikasi teknologi GPS di Cina telah menyebar dengan pesat
dari hanya segelintir organisasi riset keilmuan dan satuan militer hingga
berbagai ranah publik. Penggunaan GPS yang meluas telah mengubah cara orang
bekerja, meningkatkan produktivitas mereka, dan memberi keuntungan ekonomi yang
luar biasa.
Sistem
ini dikembangkan oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR
GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan,
ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang
penentu kebijakan penting dalam program GPS).
Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing
Angkatan
Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar
US$750 juta per tahun, termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan
pengembangan.
BAGIAN-BAGIAN
GPS
Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di
orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat
penerima. Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian
angkasa, dan bagian pengguna.
1. Bagian Kontrol
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal sari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi kita.
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal sari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi kita.
2. Bagian Angkasa
Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000 mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini dipancarkan dengan kode ‘pseudo-random’. Masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-sendiri. Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka kita bisa melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut. Data ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat navigasi dengan satelit, yang akan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga akan membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan sinyal ini lebih dipengaruhi oleh lokasi satelit, sebuah alat akan menerima sinyal lebih kuat dari satelit yang berada tepat diatasnya (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari ketika jam 12 siang) dibandingkan dengan satelit yang berada di garis cakrawala (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari terbenam/terbit).
Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000 mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini dipancarkan dengan kode ‘pseudo-random’. Masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-sendiri. Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka kita bisa melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut. Data ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat navigasi dengan satelit, yang akan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga akan membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan sinyal ini lebih dipengaruhi oleh lokasi satelit, sebuah alat akan menerima sinyal lebih kuat dari satelit yang berada tepat diatasnya (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari ketika jam 12 siang) dibandingkan dengan satelit yang berada di garis cakrawala (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari terbenam/terbit).
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis
satelit pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42
MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga
mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan
untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.
3. Bagian Pengguna
Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.
Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.
Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan
satelit tersebut, alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan
hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak jumlah
sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut
menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat.
|
|
Penjelasan
sinyal satelit terhadap kondisi geografi
|
Penjelasan
tampilan layar GPS tentang sinyal satelit
|
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada
satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis
satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal
satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
·
Kondisi geografis,
seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat langit yang
cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
·
Hutan. Makin lebat
hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
·
Air. Jangan berharap
dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
·
Kaca film mobil,
terutama yang mengandung metal.
·
Alat-alat elektronik
yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
·
Gedung-gedung. Tidak
hanya ketika didalam gedung, berada diantara 2 buah gedung tinggi juga akan
menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
·
Sinyal yang memantul,
misal bila berada diantara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan
alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau
tidak akurat.
TIPE
GPS
Berdasarkan ketelitian yang diperoleh,
reciver GPS terdiri dari tiga tipe, yaitu :
1.
Tipe Navigasi,
digunakan untuk alat navigasi atau pengukuran-pengukuran ang tidak membutuhkan
ketelitian tinggi, biasanya level kesalahan < 10 meter. Contoh : Garmin Nuvi
750.
2.
Tipe Survey (single
frekuensi), biasanya digunakan untuk pemetaan denganntingkat kesalahan <1 meter, yang membedakan dengan tipe
navigasi adalah tipe ini dapat digunakan untuk menentukan posisi secara
diferensial. Contoh : Garmin 178cSounder.
3.
Tipe Geodetik
(dual frekuensi), GPS tipe ini memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dengan
tingkat kesalahan di bawah 1 cm. Biasa digunakan untuk mengukur pergerakan tanah.
Ketelitian milimeter dapat dengan metoda deferensial. Contoh : Garmin GPSmap
546s.
KEGUNAAN
GPS
Beberapa kegunaan GPS antara lain,
yaitu :
a.
Bidang Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.
b.
Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c.
Pemantau gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik.
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik.
d.
Survei dan Pengukuran dan GIS
Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan
dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai
referensi pengukuran. Dalam bidang survei dan pemetaan,
teknologi GPS telah digunakan secara luas dalam survei geodesi, penjelajahan sumber daya, gerakan
krustal, kadastral dan bidang lainnya. Teknologi ini menggunakan pemosisian
kinematik waktu nyata (RTK) untuk mencapai pemrosesan waktu nyata dari dua
stasiun observasi fase pembawa, dengan presisi mencapai level sentimeter.
Teknologi GPS secara nyata telah memberikan keuntungan: akurasi tinggi, mudah
dioperasikan, perangkat praktis, mudah dibawa-bawa, pengoperasian 24 jam untuk
segala iklim; tidak diperlukan untuk garis pandang antara titik observasi;
pengukuran integrasikan di bawah sistem koordinat WGS84; informasi secara
otomatis diterima dan disimpan, sehingga mengurangi kebutuhan proses kerja yang
membosankan.
e.
Transportasi
Penerbangan
: Dalam penerbangan umum, pilot dapat
menyesuaikan pesawat dengan jalur terbang secara akurat melalui alat penerima
GPS, dan memungkinkan pesawat berhenti dalam mode solid, meningkatkan
pemanfaatan bandara serta membantu pendekatan dan keberangkatan pesawat secara
aman.
Navigasi: Sekarang ini, sulit sekali membayangkan sebuah kapal tidak
dilengkapi dengan sistem dan alat navigasi GPS. Aplikasi kelautan telah
benar-benar menjadi kalangan pengguna terbesar aplikasi navigasi GPS. Hal ini
tidak sejalan dengan domain aplikasi lainnya. GPS digunakan untuk navigasi
otomatis, pengaturan dan panduan pengelolaan pelabuhan, manajemen rute navigasi
serta pengawasan dan pemantauan.
Terestrial
: GPS telah memainkan peran penting
dalam navigasi kendaraan. Perangkat yang terpasang memperoleh informasi posisi
yang akurat melalui GPS. Jika dipadukan dengan peta elektronik dan kondisi
trafik waktu nyata, jalur optimal dapat diplotkan secara otomatis, yang dapat
digunakan untuk navigasi kendaraan otomatis, sehingga membantu mengurangi
pemakaian energi dan menghemat biaya.
f.
Sistem
pelacakan kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.
Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.
g.
Operasi Penyelamatan Darurat
Penggunaan teknologi pemosisian GPS membantu keadaan kebakaran
darurat, pengiriman ambulan dan polisi, dan meningkatkan waktu respons
departemen manajemen darurat untuk berbagai kejadian seperti kebakaran, tindak
kejahatan, kecelakaan lalulintas, kemacetan lalulintas, dan situasi darurat
lainnya. Kendaraan khusus (seperti mobil berlapis baja), dll., seketika itu
juga diberi peringatan atas segala kejadian tak terduga, sehingga membantu
meminimalkan kerugian. Dengan bantuan GPS, petugas penyelamatan dapat
menjalankan misi pencarian dan penyelamatan di lokasi yang tidak dapat diakses
dengan kondisi yang sangat buruk, misalnya, laut, gunung dan padang pasir.
Kapal nelayan yang dilengkapi alat GPS dapat dengan cepat mengidentifikasi
lokasi mereka dan melaporkannya ke polisi, sehingga penyelamatan dapat
dilakukan lebih cepat dan tepat waktu.
h.
Pertanian
Saat ini, negara-negara berkembang telah mulai memanfaatkan
teknologi GPS dalam bidang produksi pertanian. Disebut dengan "pertanian
presisi." Dengan metode ini, penggunaan GPS untuk memperoleh informasi
pemosisian lahan pertanian, termasuk memantau hasil panen, mengumpulkan sampel
tanah, dan sebagainya. Sistem komputer menganalisis, memroses data, dan membuat
keputusan melalui pendekatan manajemen untuk lahan pertanian. Informasi status
hasil panen dan tanah diintegrasikan ke dalam alat GPS yang dipasang pada alat
penyiram, yang akan digunakan untuk melakukan pemupukan presisi dan
penyemprotan pestisida. Melalui penerapan pertanian presisi, biaya produksi
pertanian dapat berkurang, limbah material dapat dihindarkan, dan polusi
lingkungan karena pupuk dan insektisida menjadi minim.
i.
Hiburan
Dengan miniaturisasi yang terus
menerus pada unit penerima GPS dan harganya yang kian menurun, GPS secara
berangsur-angsur telah menembus kehidupan sehari-hari kita, dan telah menjadi
teman yang hebat bagi para pelancong dan petualang. Dengan GPS, siapapun yang
asing dengan suatu lokasi tertentu dapat mencari target lokasi di suatu kota
dengan cepat dan menentukan rute navigasi terbaik. Pemanjat gunung yang
dilengkapi dengan unit penerima GPS dapat dengan cepat mencari lokasi kemah
yang sesuai tanpa harus khawatir tersesat. Bahkan ada beberapa permainan video
berteknologi mutakhir yang menggunakan teknologi simulasi GPS.
APLIKASI
GPS BAGI POLISI KEHUTANAN
Dalam menjalankan tugasnya pokok,
fungsi dan wewenangnya Polisi Kehutanan sangat membutuhkan ketelitian, praktis
dan efisiensi. Sudah layaknya dilengkapi dengan peralatan sepeti GPS. Berikut
ini beberapa contoh kegiatan Polhut yang memanfaatkan fasilitas alat GPS dalam
pelaksanaannya :
1.
Patroli
Pengamanan dan Pelindungan Hutan (PAMLINHUT) di dalam kawasan konservasi dan
perairan. GPS dapat menyimpan ribuan titik korrdinat tergantung sistem memori
penyimpannya. Dalam kegiatan patroli jika ditemukan lokasi perambahan, lokasi pencurian
dan pembalakan kayu, lokasi perburuan satwa liar, lokasi pos jaga PAMLINHUT. Yang
terpenting dalam patroli adalah pengambilan titik koordinat di Tempat Kejadian
Perkara (TKP) karena hal ini sangat menentukan locus delicticus dalam suatu perkara Tindak Pidana Kehutanan.
Apakah TKP tersebut berada di dalam atau di luar kawasan hutan. Terlebih lagi,
jika lokasi tersebut berdekatan dengan pemukiman masyarakat dan tentunya
tanda-tanda batas di lapangan harus terpelihara dan jelas.
2.
Patroli Peredaran
TSL
Bukan menjadi hal baru, jika peredaran dan
perdagangan TSL yang masuk dalam kategori di lindungi tetap terjadi sampai saat
ini. Contohnya pada Harimau dan Gajah
Sumatra yang sering diburu, bagian tubuhnya diperdagangkan. Kita dapat
memetakan spot-spot daerah rawan perburuan dan perdagangan TSL dari hasil GPS tersebut.
3.
Intelijen dan
Operasi
Sebelum dilakukannya suatu kegiatan operasi,
sangat penting dikumpulkan data pendukung/ prakondisi. Dalam hal ini dari sisi
intelijen, sangat memerlukan data-data tersebut untuk memetakan kekuatan, rute
perjalanan dan posisi yang potensial dalam pelaksanaan operasi nantinya.
Sehingga sasaran dan target yang direncanakan dapat berhasil dengan baik.
4.
Groundcheck
Hotspot Kebarakan Hutan
Saat ini di Kementrian Kehutanan memiliki alat
pemantau kebakaran hutan dan lahan menggunakan AVHRR-NOAA yaitu melalui
pengamatan hotspot. Hotspot merupakan titik panas dipermukaan bumi, dimana
titik tersebut merupakan indikasi adanya kebakran hutan dan lahan. Menurut
LAPAN 2004, Hotspot atau titik panas adalah parameter yang diturunkan dari data
satelit dan diindikasikan sebagai lokasi kebarakan hutan dan lahan. Data
hotspot yang diperoleh dari satelit perlu dicek dilapangan untuk mengetahui
kondisi kondisi hotspot sebenarnya (Ground
Check). Data hotspot tersebut bisa di upload
ke GPS, untuk kemudian mempermudah user/ Polhut atau PEH yang melakukan
pengecekan di lapangan.
5.
Riset Kehutanan
Berbagai jenis flora dan fauna yang ada di
Indonesia sangat membutuhkan aplikasi GPS dan perangkat penunjang lainnya dalam
dilakukannya penelitian
6.
Rehabilitasi dan
Restorasi Kawasan Hutan
Dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang dilakukan oleh
Kemenhut aplikasi GPS sangat berperan penting. Salah satunya dalam penentuan
lokasi-lokasi dan bahan kegiatan program dan monitoring.
KESIMPULAN
Teknologi Informasi mengalami
perkembangan yang cukup pesat dan menawarkan pilihan-pilihan yang menarik. GPS
yang dulunya hanya sebatas impian sekarang sudah mengalami lompatan yang
revoluasioner. Dari cara pemetaan manual yang dibuat oleh para penjelajah, telah
membuka mata kita betapa dekatnya dan banyak sekali informasi yang kita dapat
dengan GPS pemetaan sudah lebih teliti dan akurat. Aplikasi GPS yang hampir
mencakup seluruh aspek dan bidang pekerjaan masa kini. Mulanya hanya sebatas
bidang keilmuan tertentu dan militer, namun sekarang sudah menjandi konsumsi
publik. Tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan aplikasi GPS semakin canggih
dan menarik. Kita sebagai user jangan
sampai ‘gaptek’ dalam perkembangan Informasi Teknologi masa kini.
Semoga Bermanfaat...
Salam...
*Disadur kembali dari
berbagai sumber
Oleh : Mardiansyah**
**Polhut Pelaksana Balai KSDA Bengkulu
Komentar
Posting Komentar