Langsung ke konten utama

JANGAN KELIRU SAMA SI “KALIBER”


Image result for kaliber 
JANGAN KELIRU SAMA SI “KALIBER”*
Dalam berbagai publikasi media massa, baik cetak maupun elektronik, seringkali kita menemukan kekeliruan dalam penyebutan kaliber peluru, mulai senjata ringan sampai berat. Karena keawaman sebagian pihak, penulisan kaliber peluru jika akhirnya menimbulkan kerancuan dan kekeliruan yang berakibat ketakjelasan senjata yang dimaksud.
Di Kementerian Kehutanan khususnya para Polisi Kehutanan sebagai aparat penegak hukum, pastinya sudah mendapat pembekalan dan ilmu pengetahuan mengenai senjata api. Mulai dari penjelasan mengenai bagian-bagian, jenis, cara perawatan dan perakitan, dan lain-lain. Dalam kesempatan kali ini, kami akan berbagi informasi mengenai Kaliber Peluru.

Pengertian kaliber peluru, artinya diameter proyektil dikalikan dengan panjang kelongsong peluru, yang biasanya dihitung dalam ukuran milimeter (umumnya daratan Eropa) dan inchi (terutama Inggris dan Amerika). Untuk senjata genggam jenis pistol,  revolver, dan pistol mitraliur, yang paling umum adalah kaliber .22, kaliber 9 mm, kaliber 7,65 mm, kaliber .45, kaliber .32, kaliber .38, dll, sedangkan senapan dan senapan mesin yang kini umum digunakan adalah kaliber 7,62 mm,  kaliber 5,56 mm, kaliber .30.
Hanya saja, saat ini sering terjadi kekeliruan dalam penulisan kaliber peluru, terutama bagi kalangan awam, misalnya menyebutkan ada peluru pistol kaliber 45 mm, kaliber 38 mm. Padahal, angka kaliber peluru tersebut dihitung dalam ukuran inci, sebenarnya yaitu kaliber 0,45 inci yang ditulis dalam penulisan singkat ala internasional menjadi  .45 (titik 45 menunjukan singkatan dari 0,45 inci) jika dikalkulasi kepada hitungan milimeter menjadi 11,43 mm. Begitu pula kaliber 38, sebenarnya adalam 0,38 inci atau disingkat .38 yang dihitung ke dalam milimeter menjadi 9,6 mm. Jadi dapat dibayangkan, jika ada peluru memiliki kaliber 45 inci, ini berarti hampir seukuran peluru meriam !
Penggunaan peluru kaliber .45 sendiri, saat ini sudah jarang tak digunakan lagi, termasuk oleh ”mbahnya” yaitu Amerika, di mana mereka terakhir menggunakan melalui Colt M1911A1 yang kemudian digantikan Beretta M92F (kaliber 9 mm x19) pada awal tahun 1990-an. Saat ini, hampir seluruh negara menggunakan pistol dengan standar peluru kalier 9 mm x 19, termasuk eks Blok Uni Sovyet/Rusia dkk (tadinya menggunakan 9 mm x 18) dan produsen asal Asia, Amerika Selatan, Afrika, dll, walau masih ada sebagian memproduksi versi kaliber .45, .44, .40, dll. Begitu pula jika mengacu kepada kaliber dalam hitungan milimeter, ini pun menyangkut beberapa produk, karena ada beberapa kaliber yang tak sama. Misalnya kaliber 9 mm, untuk produk umum digunakan sebenarnya ada tiga jenis, yaitu 9 mm x 19 mm (disebut juga 9 mm Parabellum, 9 mm Luger, ini aslinya produk Eropa Barat, khususnya Belgia dan Jerman), 9 mm x 19 mm (disebut pula 9 mm Makarov, aslinya produk Rusia), dan 9 mm x 21 mm (produk Eropa Barat untuk senjata genggam sipil), serta 9 mm x 17. Sebagai gambaran, sejumlah pabrik senjata ringan, baik senjata genggam (pistol dan revolver) atau pistol mitraliur/sub-machine gun, bukan hanya memproduksi sebuah produk dengan satu standar kaliber saja, namun juga dalam beberapa kali sesuai pangsa pasar.
Saat ini yang paling banyak laku di pasaran dan menjadi standar adalah 9 mm x 19, disamping sebagian menggunakan versi kaliber .45 atau versi .38, kaliber .357 serta .44 (untuk militer dan polisi), untuk sipil biasanya kaliber 7,65 mm atau kaliber .32 serta kaliber .22. Untuk jenis senapan dan senapan mesin, produksi berbagai negara di dunia saat ini cenderung ramai-ramai menggunakan  5,56 mm x 45 yang dipopulerkan melalui senapan serbu M-16 di Vietnam dan senapan mesin regu FN Minimi Belgia, sedangkan versi lama 7,62 mm x 51 kini kebanyakan untuk keperluan khusus, misalnya penembak jitu di mana produk yang masih diandalkan adalah M-14 Amerika dan senapan mesin serbaguna FN MAG Belgia (serta versi buatan Inggris dan Amerika) dan M-60 Amerika, yang masih bertahan menggunakan 7,62 mm x 39 aslinya Uni Sovyet/Rusia pada senapan serbu AK-47 (dan produk-produk pengembangan dari Cina, Jerman Timur, Korea Utara, India, dll).
Sedangkan pengertian kaliber peluru dari ukuran, misalnya 5,56 mm x 45, artinya, proyektil memiliki diameter 5,56 mm dengan panjang kelongsong 45 mm, 9 mm x 19 artinya proyektil berdiameter 9 mm dengan panjang kelonsong 19 mm. Sedangkan dengan pengukuran inci jarang dicantumkan dengan panjang kelongsong.

Oleh :


Mardiansyah** 
*Sumber : Wikipedia,
**Polhut Pelaksana Lanjutan Balai KSDA Bengkulu
Buletin Raflesia 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAPPING DRONE : WORK FROM HOME (WFH) PRODUKTIF VIA ZOOM MEETING

Ditulis oleh : Mardiansyah Usman Bengkulu, 2 April 2020 Work From Home (WFH) Presiden Jokowi telah meminta segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19. Salah satu caranya, menurut Jokowi, adalah dengan memulai mengurangi aktivitas di luar rumah. "Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor. Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal. Istilah bekerja dari rumah juga dikenal dengan Work From Home (WFH). (Kompas, 15/3/2020). Apakah itu WFH?  Arti WFH atau bekerja dari rumah. Dalam persepsi yang lain, yaitu konsep dimana karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah. Bekerja dari rumah memberikan jam kerja yang fleksibel bagi karyawan dan pekerjaan mereka bisa selesai dengan mudah. Bekerja dari rumah juga sangat membantu untuk memberikan keseimbangan antara duni...

DRONE FOR ENVIRONMENT (Pemanfaatan Drone untuk Pengelolaan Lingkungan)

Ditulis : Mardiansyah Usman Bengkulu, 4 April 2020 Ilmu tidaklah sempurna, sebelum disebarkan dan diamalkan (Hikmat Ramdan, 2020) Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat.   Kalimat populer tersebut bukanlah hadist, namun merupakan nasehat para salaf (islamedia.id). Ungkapan tersebut menjadi dasar dari ungkapan “ Lifelong learning ” atau pembelajaran seumur hidup. Jika kita mau mengamati, kehidupan di dunia ini seakan tidak pernah sepi dari kegiatan belajar, sejak mulai lahir sampai hidup ini berakhir. Menuntut ilmu tidak kenal hari libur, bisa formal maupun informal, dan tidak mengenal waktu ataupun usia. Siapapun, kapanpun dan dimanapun ilmu pengetahuan akan selalu ada disekitar kita. Perjalanan panjang meraih ilmu pengetahuan juga diiringi dengan pengalaman, maka bersabarlah. Dalam menghadapi kondisi wabah Covid19 di Kuartal I Tahun 2020 ini, kita harus taat pada aturan yang telah disampaikan bahwa dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 2...

DRONES FOR FOOD SECURITY (PEMANFAATAN DRONE UNTUK KETAHANAN PANGAN)

Ditulis oleh : Mardiansyah Usman Bengkulu, 5 April 2020. Ketahanan Pangan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan juga disebutkan bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pangan harus dapat diakses dengan mudah bagi rumah tangga. Berdasarkan data dari  The Economist Intelligence Unit  (EIU) pada tahun 2014 hingga 2018, Indeks Ketahanan Pangan di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2014 mencapai 46,5 indeks dan di tahun 2018 mencapai 54,8 indeks. Indeks ketahanan pangan di Indonesia terlihat membaik sepanjang tahun 2014 hingga 2018. Selain itu, sepanjang tahun 2014 sampai 2018 indeks ketahanan pangan secara global menurut data dari Global Food Security Index (GFSI) Indonesia berada pada peringkat ke 65 dunia dan peringkat ke-5 di ASEAN. Penilaian indeks ketahanan pangan terdiri dari empat aspek : Pertama,  affordability  te...