Ayam Hutan
Merah Nenek Moyang Ayam**
Oleh :
Mardiansyah*
Pendahuluan
Ayam Hutan Merah (Gallus gallus)
Ayam Hutan Merah (Gallus
gallus) adalah satu
dari dua spesies Ayam Hutan yang dipunyai Indonesia selain Ayam Hutan Hijau (Gallus
varius). Ayam Hutan Merah yang dalam bahasa Inggris disebut Red jungle
fowl, diyakini sebagai nenek moyang Ayam. Karena itu Ayam yang selama ini
telah dipelihara secara luas termasuk dalam spesies Gallus Galus yang
telah didomestikasi dan dinamakan Gallus gallus domesticus.
Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) dalam bahasa
Inggris disebut Red jungle fowl. Dalam bahasa Jawa sering disebut
sebagai Ayam Alas sedangkan orang Madura biasa menyebutnya sebagai Ajem
Alas.
Ciri-ciri dan Habitat Ayam
Hutan Merah. Ayam Hutan
Merah mempunyai panjang tubuh sekitar 70 cm (jantan) dan 45 cm (betina). Ayam
Hutan Merah jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel yang panjang
meruncing berwarna kuning coklat keemasan dengan kulit muka merah, iris coklat,
bulu punggung hijau gelap dan sisi bawah tubuh berwarna hitam mengilap.
Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) biasa hidup
berkelompok, satu ayam jantan dengan beberapa ayam betina. Di pagi dan sore
hari, mereka keluar mencari makanan di atas permukaan tanah. Meskipun demikian
ayam ini memiliki kemampuan terbang yang cukup baik dan kadang terlihat
bertengger di pepohonan. Pakan Ayam-hutan Merah terdiri dari aneka biji-bijian,
pucuk rumput dan dedaunan, serangga serta berbagai jenis hewan kecil. Ayam
Hutan Merah membuat sarang berupa gundukan kasar pada semak-semak yang lebat.
Sebagaimana ayam lainnya, bangsa aves ini mampu berbiak sepanjang waktu dengan
jumlah telur sebanyak 4-5 butir dalam sekali berbiak. Ayam betina biasanya menetaskan antara
lima sampai enam butir telur berwarna coklat muda pucat atau coklat kemerahan.
Anak ayam dapat terbang setelah berumur satu minggu.
Ayam-hutan Merah tersebar luas di hutan tropis dan
dataran rendah di benua Asia, dari Himalaya, Cina, Asia Tenggara, hingga ke
Sumatra dan Jawa, Jawa, dan Bali. Selain itu juga diintroduksi ke Sulawesi,
Nusa Tenggara, Filipina, dan Australia. Ayam hutan Merah lebih menyukai bagian
hutan yang relatif tertutup atau daerah semak semi terbuka sebagai habitatnya.
Ayam-hutan merah diyakini sebagai
leluhur dari ayam peliharaan. Sejak kapan ayam-hutan ini
didomestikasi tidak jelas, namun mereka sudah diternakkan sejak peradaban Lembah Indus sekitar
5.000 tahun yang lalu.
Nenek Moyang Ayam Domestik.
Status Konservasi. Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) oleh IUCN Redlist
dikategorikan dalam status konservasi “Resiko Rendah” (Least Concern; LC) sejak tahun 1988. Berdasarkan staus
konservasi ini berarti Ayam Hutan Merah dianggap masih belum terancam kepunahan.
Jenis Ayam Hutan Lainnya. Selain Ayam Hutan Merah (Gallus gallus)
terdapat 3 jenis Ayam Hutan lainnya yaitu:
1. Gallus varius atau Ayam Hutan Hijau (Green jungle fowl) terdapat di Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, dan pulau kecil disekitarnya.2. Gallus lafayettii atau Ayam Hutan Sri Lanka (Sri lanka Jungle fowl) endemik Sri Lanka.3. Gallus sonneratii atau Ayam Hutan Kelabu (Grey jungle fowl) terdapat di India bagian selatan dan barat.
Ayam Hutan Merah
|
|
Status Konservasi :
resiko rendah
|
|
Klasifikasi Ilmiah
|
|
Kerajaan
|
|
Filum
|
|
Kelas
|
|
Ordo
|
|
Famili
|
|
Genus
|
|
Spesies
|
G. gallus
|
Gallus gallus
|
|
(Linnaeus,
1758)
|
*Disadur kembali dari berbagai sumber
**Polhut
Pelaksana Lanjutan Balai
KSDA Bengkulu
Referensi:
antara.co.id;
iucnredlist.org;wikipedia; bio.undip.ac.id;
Komentar
Posting Komentar